
Battle of the Oranges adalah salah satu festival paling unik dan meriah
yang diadakan di Italia, khususnya di kota Ivrea, Piedmont. Festival yang sudah ada sejak abad ke-12 ini dikenal sebagai salah satu perayaan terbesar di Italia yang dipenuhi dengan warna, keceriaan, dan pasti, peperangan dengan jeruk! Setiap tahun, ribuan orang berkumpul untuk berpartisipasi dalam pertempuran besar yang melibatkan ribuan jeruk, yang pada akhirnya menciptakan sebuah tradisi yang sangat dinanti-nantikan.
Upacara Battle of the Oranges ini dilaksanakan setiap bulan Februari, bersamaan dengan perayaan Hari Raya Carnival, dan menjadi puncak dari rangkaian acara tahunan. Festival ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menjadi simbol dari perjuangan rakyat melawan kekuasaan dan penindasan di masa lalu.
Sejarah dan Asal Usul Battle of the Oranges
Asal Usul Tradisi
Walaupun banyak versi cerita yang beredar mengenai asal usul Battle of the Oranges, salah satu cerita paling terkenal mengisahkan bahwa festival ini dimulai pada abad ke-12. Legenda menyebutkan bahwa di masa pemerintahan seorang tiran yang kejam, seorang gadis muda bernama Violetta menolak tuntutan kekuasaan sang penguasa atas dirinya. Dalam kisah tersebut, sang gadis menolak untuk memenuhi permintaan tiran itu dan akhirnya memimpin sebuah pemberontakan rakyat. Sebagai lambang perlawanan, rakyat mulai melemparkan jeruk sebagai bentuk protes terhadap kekuasaan yang menindas.
Evolusi Festival
Dari cerita tersebut, Battle of the Oranges mulai berkembang menjadi sebuah festival besar yang melibatkan banyak orang. Seiring berkembangnya waktu, festival ini mengalami banyak perubahan, tetapi inti dari perayaan ini tetap tidak berubah: sebuah pertarungan simbolis antara rakyat dan tiran yang menggambarkan semangat perlawanan dan kebebasan. Saat ini, festival ini diadakan selama tiga hari dan melibatkan lebih dari 3. 000 peserta yang bertarung menggunakan jeruk.
Pelaksanaan Battle of the Oranges
Konsep dan Persiapan
Battle of the Oranges bukan sekadar pertarungan biasa. Festival ini melibatkan ratusan ribu kilogram jeruk yang dibeli dan disiapkan khusus untuk acara ini. Peserta dibagi menjadi beberapa tim, di mana masing-masing melemparkan jeruk kepada tim lawan yang berada di jalan-jalan utama kota Ivrea. Pihak yang melemparkan jeruk adalah para peserta yang berada di atas kereta perang, sementara tim yang bertahan berada di bawah di darat. Pertarungan ini berlangsung dengan sangat meriah, penuh energi, dan kekacauan karena setiap orang berusaha melindungi diri sambil melemparkan jeruk ke arah musuh.
Peserta yang terlibat dalam Battle of the Oranges mengenakan pakaian
khas berwarna merah yang melambangkan keberanian dan semangat. Mereka juga dilengkapi dengan pelindung tubuh, seperti helm dan pelindung lengan, untuk melindungi diri dari cedera yang mungkin terjadi akibat lemparan jeruk yang sangat keras.
Aturan dan Keamanan
Meskipun pertempuran dengan jeruk terlihat seperti kekacauan total, festival ini memiliki serangkaian aturan ketat untuk memastikan keselamatan para peserta dan penonton. Jeruk yang digunakan adalah jeruk yang sudah tidak dapat dikonsumsi, dan mereka diawetkan dengan cara khusus untuk memastikan keamanannya. Selain itu, semua peserta diwajibkan mengenakan pelindung untuk menghindari cedera yang lebih serius. Meskipun ada kemungkinan cedera ringan seperti memar atau luka gores, festival ini tetap berlangsung dengan penuh keceriaan.
Puncak Acara dan Makna Simbolis
Hari terakhir Battle of the Oranges merupakan puncak dari seluruh perayaan. Setelah berjam-jam berpesta dengan jeruk di jalanan, peserta dan penonton merayakan kemenangan serta kebersamaan mereka. Meskipun terdapat elemen persaingan yang kuat, festival ini juga melambangkan semangat persatuan dan perlawanan terhadap penindasan. Di balik keceriaan dan kekacauan pertempuran ini, terdapat nilai-nilai penting yang terkandung dalam Battle of the Oranges, yaitu kebebasan, perlawanan terhadap ketidakadilan, dan