
Festival Loy Krathong merupakan salah satu perayaan yang paling
indah dan ikonik di Thailand, yang dirayakan setiap tahun pada bulan purnama kedua dalam kalender lunar Thailand, sekitar bulan November. Festival ini terkenal dengan tradisi meluncurkan krathong (perahu kecil yang terbuat dari daun pisang) ke sungai, yang menjadi simbol pembersihan diri dan permohonan. Loy Krathong tidak hanya mencerminkan keindahan budaya Thailand, tetapi juga memberikan makna spiritual yang dalam bagi masyarakat yang merayakannya. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah, tradisi, dan perayaan Loy Krathong.
Sejarah dan Makna Festival Loy Krathong
Festival Loy Krathong memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang diperkirakan dimulai dari zaman kuno, sekitar lebih dari 700 tahun yang lalu. Meskipun asal-usul festival ini tidak sepenuhnya jelas, banyak yang meyakini bahwa Loy Krathong berasal dari tradisi Hindu yang menyembah Dewa Air.
Asal-usul Loy Krathong
Beberapa teori mengaitkan Loy Krathong dengan perayaan untuk menghormati Dewi Air, Phra Mae Khongkha, yang dipandang sebagai dewi pelindung sungai. Tradisi ini berawal dari ritual untuk memohon pengampunan atas penggunaan air sungai dan untuk menghormati berkah air yang memberikan kehidupan.
Selain itu, beberapa sejarawan berpendapat bahwa festival ini awalnya merupakan ritual untuk merayakan akhir musim hujan dan permohonan agar musim kemarau mendatang mampu memberikan hasil pertanian yang baik. Kini, festival ini telah menjadi sebuah perayaan yang berwarna-warni dan tidak hanya dirayakan di Thailand, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Tradisi dalam Festival Loy Krathong
Loy Krathong memiliki berbagai tradisi yang sangat khas, yang membuat festival ini menjadi salah satu perayaan paling unik di dunia. Berikut adalah beberapa tradisi utama yang dilakukan selama festival ini.
Membuat dan Meluncurkan Krathong
Krathong adalah perahu kecil yang terbuat dari bahan alami, seperti daun pisang, bunga, dan lilin. Krathong sering dihias dengan bunga segar, uang logam, dan dupa. Pada malam Loy Krathong, masyarakat akan menyalakan lilin dan dupa di atas krathong mereka sebagai simbol doa dan harapan. Setelah itu, mereka akan meluncurkan krathong ke sungai atau kanal. Proses ini melambangkan pelepasan segala kesalahan, keburukan, dan energi negatif, serta sebagai permohonan untuk mendapatkan keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran.
Meluncurkan krathong juga dianggap sebagai cara untuk menghormati dan berterima kasih kepada Dewa Air, Phra Mae Khongkha, yang diyakini telah memberi kehidupan kepada tanah dan masyarakat.
Pertunjukan Kembang Api dan Lampion Terbang
Selain meluncurkan krathong, festival Loy Krathong juga terkenal dengan pertunjukan kembang api dan lampion terbang yang menakjubkan. Di beberapa daerah, orang-orang melepaskan lampion terbang (khom loi) ke angkasa sebagai simbol pelepasan harapan dan doa mereka. Lampion yang terbang ke udara di malam hari menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan penuh makna, simbol dari harapan dan doa yang menuju ke langit. Menyampaikan Doa dan Permohonan
Selama perayaan, masyarakat juga mengadakan doa dan permohonan kepada dewa atau leluhur mereka. Banyak orang yang percaya bahwa jika lilin yang diletakkan di atas krathong tetap menyala saat perahu mereka meluncur ke air, itu adalah pertanda bahwa doa mereka akan terkabul. Sebaliknya, jika lilin padam, itu bisa menjadi simbol bahwa mereka perlu melakukan lebih banyak usaha atau pengorbanan untuk mencapai tujuan mereka.
Perayaan Loy Krathong di Berbagai Kota Thailand
Loy Krathong dirayakan di seluruh Thailand, tetapi beberapa kota terkenal dengan perayaan yang sangat besar dan meriah. Setiap kota memiliki cara unik untuk merayakan festival ini, dengan variasi dalam acara dan kegiatan yang dilakukan.
Perayaan Loy Krathong di Chiang Mai
Chiang Mai, yang terletak di bagian utara Thailand, terkenal dengan perayaan Loy Krathong yang sangat mengesankan. Di sini, festival Loy Krathong biasanya berlangsung bersamaan dengan Festival Yi Peng, di mana ribuan lampion diterbangkan ke angkasa, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Sungai Ping yang melintasi kota juga menjadi lokasi populer untuk meluncurkan krathong, dan suasana romantis serta mistis semakin terasa dengan keindahan lampion yang melayang.
Perayaan Loy Krathong di Bangkok
Di ibu kota Bangkok, perayaan Loy Krathong juga sangat meriah, dengan banyak acara yang dilaksanakan di sepanjang sungai Chao Phraya. Kota ini dihiasi dengan berbagai festival seni dan budaya, pertunjukan kembang api, serta pasar malam yang menyajikan makanan khas dan barang-barang kerajinan tangan. Pada malam perayaan, ratusan ribu orang akan berkumpul di sekitar sungai untuk meluncurkan krathong, menikmati keindahan kembang api, serta menyaksikan pertunjukan seni dan musik tradisional.
Perayaan Loy Krathong di Ayutthaya
Ayutthaya, bekas ibu kota kerajaan Thailand, juga merupakan lokasi yang sangat terkenal untuk merayakan Loy Krathong. Festival di sini memiliki nuansa sejarah yang kental, dengan banyak acara yang memadukan unsur-unsur tradisional dan sejarah kerajaan. Sungai Chao Phraya di Ayutthaya menjadi lokasi utama untuk meluncurkan krathong, dan para wisatawan sering mengunjungi kota ini untuk merasakan atmosfer yang berbeda dari perayaan di kota besar.