
Upacara Maarak Penganten merupakan salah satu ritual pernikahan
yang sangat unik dan sarat makna dalam budaya Banjar, Kalimantan Selatan. Upacara ini menjadi bagian esensial dari prosesi pernikahan adat Banjar. Dengan beragam acara yang kaya akan simbolisme, Maarak Penganten mengandung nilai-nilai luhur yang mendalam, mencerminkan ikatan suci antara pasangan yang menikah serta penghormatan kepada leluhur dan tradisi.
Apa Itu Upacara Maarak Penganten?
Definisi dan Makna Upacara Maarak Penganten
Maarak Penganten adalah ritual pernikahan adat Banjar yang melibatkan banyak prosesi dan ritual yang dilaksanakan untuk memberkati pasangan yang baru menikah. Kata “Maarak” dalam bahasa Banjar berarti “menyambut” atau “merayakan”, sedangkan “Penganten” berarti pengantin. Upacara ini memiliki tujuan utama untuk meresmikan pernikahan secara adat, sekaligus mengharapkan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup rumah tangga pasangan yang menikah.
Dalam upacara ini, terdapat berbagai prosesi seperti mandi pengantin, sungkeman, acara penyerahan seserahan, hingga pesta rakyat yang melibatkan banyak orang dari keluarga luas serta masyarakat sekitar. Setiap elemen dalam upacara ini memiliki makna simbolis, yang melambangkan harapan akan kebahagiaan, kelanggengan, dan keberkahan dalam kehidupan pernikahan.
Prosesi dalam Upacara Maarak Penganten
Beberapa tahapan penting yang umumnya dilakukan dalam Upacara Maarak Penganten adalah:
Mandi Pengantin: Sebelum acara inti dimulai, pengantin akan menjalani prosesi mandi pengantin yang dilaksanakan dengan menggunakan air yang telah diberkati. Ini merupakan simbol dari pembersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual, agar pasangan pengantin selalu diberkahi dalam perjalanan rumah tangga mereka.
Sungkeman: Prosesi ini dilakukan oleh pengantin kepada orang tua mereka sebagai tanda penghormatan dan ungkapan terima kasih atas doa serta restu yang diberikan. Sungkeman adalah tradisi yang menggambarkan ikatan keluarga dan rasa hormat dalam adat Banjar.
Acara Penyerahan Seserahan: Seserahan merupakan simbol dari tanggung jawab dan komitmen pengantin pria kepada pengantin wanita. Seserahan yang diberikan umumnya terdiri dari barang-barang yang memiliki makna tertentu, seperti uang, pakaian, serta benda-benda lainnya yang digunakan untuk melengkapi kehidupan baru pasangan pengantin.
Resepsi Pernikahan: Setelah prosesi inti selesai, acara dilanjutkan dengan pesta rakyat, di mana seluruh keluarga dan kerabat diundang untuk merayakan kebahagiaan pasangan pengantin. Pesta ini sering kali dimeriahkan dengan musik tradisional, tari-tarian, serta hidangan khas Banjar sebagai bentuk perayaan dan ungkapan syukur.
Filosofi dan Makna Adat dalam Upacara Maarak Penganten
Simbolisme dalam Setiap Prosesi
Setiap tahapan dalam Upacara Maarak Penganten mengandung filosofi yang mendalam dan mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Misalnya, prosesi mandi pengantin melambangkan pembersihan diri dari hal-hal yang negatif agar pengantin memulai kehidupan pernikahan mereka dengan penuh berkah. Begitu pula dengan sungkeman, yang menggambarkan rasa hormat terhadap orang tua dan keluarga, serta mengingatkan pasangan pengantin untuk selalu menjaga hubungan yang baik dengan keluarga besar.
Selain itu, penyerahan seserahan menjadi simbol dari kesiapan pasangan pengantin untuk menghadapi tanggung jawab bersama dalam menjalani kehidupan pernikahan. Semua prosesi ini mencerminkan pentingnya komitmen, kerjasama, dan penghormatan dalam membangun rumah tangga yang langgeng dan harmonis.
Hubungan Sosial dan Kebersamaan dalam Tradisi
Salah satu nilai yang paling penting dalam Upacara Maarak Penganten adalah kebersamaan dan gotong royong. Upacara ini tidak hanya melibatkan pasangan pengantin dan keluarga inti, tetapi juga seluruh komunitas sekitar yang ikut berpartisipasi dalam perayaan. Hal ini menggambarkan seberapa eratnya hubungan sosial di masyarakat Banjar, di mana setiap individu memiliki peran dan kontribusi dalam mendukung kehidupan satu sama lain.
Acara resepsi yang diadakan untuk menyambut pasangan pengantin juga menjadi kesempatan untuk memperkuat tali silaturahmi dan merayakan kebahagiaan secara bersama-sama. Ini mencerminkan nilai kerukunan dan persaudaraan dalam tradisi Banjar.
Upacara Maarak Penganten di Era Modern
Pelestarian Tradisi di Tengah Perubahan Zaman
Meskipun di tengah kemajuan zaman dan pengaruh budaya luar yang semakin kuat, Upacara Maarak Penganten tetap dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat Banjar. Banyak keluarga yang tetap melaksanakan upacara ini dengan pendekatan yang lebih modern, tetapi tetap menjaga nilai-nilai tradisional yang ada. Contohnya, meskipun beberapa bagian dari prosesi disesuaikan dengan kemajuan zaman, namun inti dari acara tersebut tetap dipertahankan, seperti rasa hormat kepada orang tua dan keberkahan dalam pernikahan.
Upacara Maarak Penganten dalam Konteks Global
Di era globalisasi ini, Upacara Maarak Penganten tidak hanya dilangsungkan di daerah asalnya, tetapi juga dikenalkan kepada dunia luar sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Beberapa pasangan pengantin yang berasal dari suku Banjar, baik di Indonesia maupun di luar negeri, tetap mempertahankan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Tidak jarang kita melihat acara Upacara Maarak Penganten diadakan di luar Kalimantan Selatan, dengan tetap menonjolkan nilai-nilai dan prosesi adat Banjar.