
Jerman memiliki banyak tradisi khas yang diwariskan
secara turun-temurun, termasuk dalam perayaan pernikahan. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah “Polterabend”, yaitu kebiasaan memecahkan piring sebelum menikah. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol keberuntungan dan untuk mengusir roh jahat yang mungkin mengganggu kehidupan rumah tangga pasangan yang akan menikah.
Apa Itu Polterabend?
Sejarah dan Asal Usul Polterabend
Kata “Polterabend” berasal dari bahasa Jerman, yaitu “poltern” yang berarti membuat suara gaduh, dan “Abend” yang berarti malam. Secara harfiah, Polterabend berarti “malam gaduh”. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih dilaksanakan hingga kini di berbagai daerah di Jerman.
Bagaimana Tradisi Ini Dilaksanakan?
Biasanya, Polterabend diadakan beberapa hari sebelum hari pernikahan. Keluarga, teman, dan tetangga berkumpul di rumah calon pengantin atau di lokasi yang telah ditentukan. Mereka membawa piring dan barang pecah belah lainnya seperti gelas atau keramik untuk dipecahkan.
Setelah semua pecahan piring terkumpul, pasangan pengantin harus membersihkannya bersama-sama. Ini melambangkan kerja sama dalam pernikahan dan menunjukkan bahwa mereka harus menghadapi tantangan hidup bersama sebagai tim.
Makna di Balik Tradisi Polterabend
Mengusir Roh Jahat
Menurut kepercayaan lama, suara bising dari piring yang pecah dapat mengusir roh jahat dan energi negatif yang mungkin membawa kesialan dalam pernikahan.
Melambangkan Keberuntungan
Memecahkan piring diyakini membawa keberuntungan bagi pasangan yang akan menikah. Semakin banyak pecahan piring, semakin besar keberuntungan yang akan datang.
Simbol Kekompakan Pasangan
Saat pasangan membersihkan pecahan piring bersama, ini melambangkan kerja sama dan kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan rumah tangga.
Aturan dalam Tradisi Polterabend
Hanya Piring dan Keramik yang Boleh Dipecahkan
Tidak semua benda boleh dipecahkan dalam Polterabend. Gelas dan cermin harus dihindari karena dianggap membawa nasib buruk. Cermin yang pecah dipercaya sebagai pertanda buruk dalam budaya Jerman dan banyak negara lainnya.
Siapa yang Boleh Menghadiri Polterabend?
Polterabend biasanya dihadiri oleh keluarga besar, teman dekat, dan tetangga. Acara ini bersifat santai dan penuh keceriaan, berbeda dengan resepsi pernikahan yang lebih formal.
Tidak Ada Undangan Resmi
Tradisi ini biasanya bersifat terbuka. Para tamu bisa datang tanpa undangan formal, dan semakin banyak orang yang hadir, semakin meriah acaranya.
Polterabend di Era Modern
Saat ini, banyak pasangan di Jerman masih mempertahankan tradisi Polterabend. Namun, ada beberapa penyesuaian, seperti penggunaan barang pecah belah yang lebih mudah dibersihkan atau diganti dengan acara simbolis lainnya.
Beberapa pasangan memilih untuk memecahkan piring dalam jumlah terbatas atau menggantinya dengan acara simbolis seperti menulis harapan baik di piring sebelum memecahkannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi limbah dan menjaga lingkungan.