
Sendai Tanabata Matsuri adalah sebuah festival tahunan yang
diadakan di kota Sendai, yang terletak di daerah Tohoku, Jepang. Acara ini berlangsung pada tanggal 6 hingga 8 Agustus dan dianggap sebagai salah satu festival paling besar dan terkenal di Jepang. Sendai Tanabata Matsuri merayakan cerita Tanabata, yaitu legenda tentang dua bintang yang terpisah oleh galaksi, Orihime (bintang Vega) dan Hikoboshi (bintang Altair), yang hanya dapat bertemu sekali dalam setahun pada tanggal 7 Juli menurut kalender lunar.
Walaupun festival ini diadakan pada bulan Agustus, acara tersebut
masih mengacu pada kisah Tanabata yang penuh dengan nuansa romantis dan magis. Selama perayaan ini, kota Sendai dihiasi dengan ornamen kertas berwarna-warni, dekorasi bintang, serta berbagai pertunjukan budaya yang menyemarakkan semangat tradisi Jepang yang kaya.
Sejarah dan Asal Usul Sendai Tanabata Matsuri
Asal Usul Tanabata
Cerita Tanabata berasal dari legenda Tiongkok yang menggambarkan dua bintang, Orihime dan Hikoboshi, yang saling mencintai dengan dalam. Namun, karena terlalu terfokus pada cinta mereka, keduanya lupa akan tugas masing-masing. Orihime adalah seorang penenun, sedangkan Hikoboshi adalah penggembala. Karena kelalaian ini, mereka terpisah oleh Sungai Milky Way dan hanya diberi kesempatan untuk bertemu sekali dalam setahun pada malam 7 Juli.
Legends ini diadaptasi menjadi bagian dari budaya Jepang dan menjadi pondasi perayaan Tanabata, yang merayakan pertemuan antara Orihime dan Hikoboshi. Warga Jepang, terutama di Sendai, merayakan festival ini dengan berbagai pemberian hiasan dan permohonan untuk mendapatkan keberuntungan, cinta, dan kebahagiaan.
Pengenalan Sendai Tanabata Matsuri
Festival Sendai Tanabata Matsuri dimulai pada abad ke-17, pada periode perang feodal di Jepang. Diceritakan bahwa festival ini merupakan bagian dari tradisi kuil Atsuta yang terletak di Sendai. Seiring waktu, festival ini berkembang pesat dan semakin populer di kalangan masyarakat setempat. Dalam perjalanan waktu, Sendai Tanabata Matsuri tumbuh menjadi perayaan besar yang menarik banyak pengunjung dari berbagai belahan Jepang dan dunia.
Aktivitas Utama dalam Sendai Tanabata Matsuri
Hiasan Kertas Warna-Warni yang Memukau
Salah satu hal yang menonjol dari Sendai Tanabata Matsuri adalah hiasan kertas yang berwarna-warni dan sangat menarik. Sepanjang jalan utama di kota Sendai, ribuan dekorasi yang berbentuk bintang, kelopak bunga, dan berbagai desain tradisional Jepang digantung dengan rantai kertas besar. Ornamen ini terbuat dari kertas tisu, kain, dan bahan ringan lainnya, menciptakan tampilan yang menakjubkan dan penuh warna.
Dekorasi kertas ini mencerminkan harapan dan permohonan masyarakat kepada bintang-bintang, khususnya bagi pasangan yang mendambakan keberuntungan dalam hubungan mereka. Pengunjung dapat melihat beragam jenis bentuk dan ukuran hiasan yang berkilau di bawah sinar mentari, yang menghasilkan pemandangan yang sangat magis, terlebih saat malam hari ketika hiasan tersebut diterangi cahaya lampu kecil.
Pertunjukan Budaya dan Parade
Selain hiasan kertas, Sendai Tanabata Matsuri juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya yang menciptakan suasana yang hidup. Salah satu acara yang paling dinanti adalah parade Tanabata, di mana para peserta mengenakan busana tradisional Jepang dan berkeliling kota sambil membawa bendera besar dan dekorasi bintang. Acara ini mencerminkan semangat persatuan dan penghormatan terhadap tradisi.
Selain parade, pengunjung dapat menikmati pertunjukan taiko (drum tradisional Jepang) yang sangat energik serta tarian tradisional yang menarik, yang semakin meriahkan suasana festival. Suara keras dari taiko menciptakan ritme yang hidup, sementara gerakan tarian yang indah dan penuh warna menampilkan keindahan budaya Jepang.
Menulis Harapan di Kertas Tanzaku
Di selama festival, pengunjung memiliki kesempatan untuk mencatat harapan mereka di kertas tanzaku (strip kertas kecil) dan menggantungkannya pada pohon bambu. Tradisi ini berasal dari cerita Tanabata, yang meyakini bahwa ketika seseorang menuliskan harapan dan menggantungnya, harapan tersebut akan terwujud. Ini telah menjadi kebiasaan yang sangat dikenal selama festival, dan pengunjung dapat melihat banyak pohon bambu yang dihiasi dengan kertas tanzaku berwarna-warni, dipenuhi dengan doa-doa serta harapan untuk masa depan yang lebih cerah.