
Festival Qingming, yang juga dikenal sebagai Hari Menyapu Makam,
merupakan salah satu perayaan tradisional yang signifikan di Tiongkok, jatuh pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya. Festival ini menjadi kesempatan bagi keluarga untuk memberi penghormatan dan mengenang para leluhur dengan membersihkan makam mereka, memberikan persembahan, serta melakukan berbagai ritus. Selain upacara menghormati nenek moyang, Qingming juga menampilkan berbagai aktivitas di luar ruangan yang menandai peralihan dari musim dingin ke musim semi. Artikel ini akan menguraikan tentang latar belakang sejarah, tradisi, dan kegiatan yang biasanya dilaksanakan selama Festival Qingming.
Sejarah dan Asal Usul Festival Qingming
Qingming Festival telah ada lebih dari 2. 500 tahun yang lalu, berawal dari era Dinasti Zhou. Awalnya, festival ini merupakan bagian dari tradisi Ching Ming yang berarti “kecerahan dan kemurnian”. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menghormati leluhur, menjaga hubungan dengan mereka, serta mendoakan agar jiwa mereka tenang di kehidupan setelah mati. Sebagai lambang penghormatan kepada orang tua dan leluhur, festival ini juga menjadi waktu untuk membersihkan dan merawat makam agar tetap terjaga dan rapi.
Terdapat banyak legenda mengenai asal mula Qingming. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang seorang jenderal bernama Jie Zitui pada masa Dinasti Tang. Diceritakan bahwa Jie mengorbankan dirinya dengan membakar dirinya di hutan untuk memberi makanan pada raja yang sedang melarikan diri. Untuk mengenang pengorbanan Jie, sang raja menetapkan hari tertentu untuk mengenang arwahnya, yang dikenal sebagai Festival Qingming.
Tradisi dan Aktivitas Selama Festival Qingming
Di Festival Qingming, salah satu tradisi utama adalah merawat makam. Keluarga biasanya mengunjungi tempat peristirahatan leluhur mereka untuk membersihkan rumput, daun, dan kotoran lain di sekitar makam serta mengganti persembahan yang sudah tidak layak. Ritual ini dilakukan sebagai ungkapan penghormatan kepada yang telah tiada, sekaligus untuk mendoakan ketenangan bagi mereka di alam baka.
Selain itu, keluarga biasanya membawa berbagai macam persembahan, seperti makanan, bunga, dan dupa, sebagai bentuk penghormatan. Beberapa orang juga membakar uang kertas atau barang tiruan seperti pakaian, rumah, atau bahkan kendaraan miniatur, yang ditujukan untuk diberikan kepada leluhur agar mereka mendapatkan apa yang diperlukan di kehidupan setelah mati.
Aktivitas di Luar Ruangan: Menerbangkan Layang-Layang
Selain kegiatan yang bersifat serius seperti merawat makam, Festival Qingming juga identik dengan berbagai aktivitas luar ruangan yang menyenangkan, termasuk menerbangkan layang-layang. Aktivitas ini sangat diminati selama Qingming karena musim semi membawa cuaca yang lebih hangat. Layang-layang yang diterbangkan ke udara dianggap simbolis, yaitu untuk mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan bagi keluarga.
Di beberapa daerah di Tiongkok, orang-orang juga bermain bola kertas atau memasak serta makan bersama di luar ruangan. Aktivitas ini menambah keceriaan pada perayaan Qingming, memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul, menikmati alam, dan menghabiskan waktu bersama.
Konsumsi Makanan Khas Qingming
Selama perayaan Qingming, terdapat beberapa makanan khas yang harus dipersiapkan, seperti kue Qingming (蛋黄饼), yakni kue dengan rasa manis dan gurih yang terbuat dari tepung ketan. Makanan ini melambangkan kedamaian dan kesuburan. Di beberapa daerah, juga terdapat kebiasaan untuk menyantap kue berbentuk ayam, yang menjadi simbol kemakmuran dan perlindungan bagi keluarga yang masih hidup.
Di kawasan pedesaan, khususnya di selatan Tiongkok, keluarga-keluarga juga menyiapkan hidangan yang dikenal sebagai “sanzi” (三子), yaitu makanan yang terbuat dari tepung terigu yang digoreng. Hidangan ini punya arti simbolis sebagai sajian yang dibawa untuk menghormati para leluhur yang telah tiada.
Festival Qingming: Renungan tentang Hidup dan Penghormatan
Festival Qingming bukan sekadar acara untuk menghormati para leluhur, tetapi juga merupakan waktu untuk introspeksi dan menghargai kehidupan. Festival ini mengajarkan nilai-nilai keharmonisan keluarga serta pentingnya menjaga hubungan dengan generasi yang lebih tua. Melalui kegiatan seperti membersihkan makam dan memberikan persembahan berupa makanan serta barang-barang kepada leluhur, Qingming memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terhubung dengan sejarah keluarga, memperkuat hubungan dengan yang telah berpulang, serta menghargai pengorbanan mereka.
Selain itu, dengan tradisi menerbangkan layang-layang, memasak bersama, dan menikmati keindahan alam, Qingming juga menjadi saat untuk merayakan kehidupan, kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih cerah. Ini adalah perayaan yang mengakui keseimbangan antara hidup dan mati, memberikan penghormatan kepada mereka yang telah pergi sambil merayakan momen berharga bersama keluarga yang masih ada.