
Festival Hari Nasional di Tiongkok
Festival Hari Nasional di Tiongkok atau yang dikenal sebagai Hari Nasional China merupakan salah satu perayaan yang paling signifikan dan meriah dalam kalender nasional. Dirayakan setiap tanggal 1 Oktober, perayaan ini menandai kelahiran Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Di seluruh negeri, masyarakat Tiongkok merayakan hari ini dengan rasa bangga, berbagai kegiatan patriotik, pertunjukan budaya, serta masa libur panjang yang disebut Golden Week.
Sejarah Hari Nasional Tiongkok
Hari Nasional China memiliki nilai sejarah yang sangat berarti. Tanggal 1 Oktober 1949 adalah saat di mana Mao Zedong, yang merupakan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, secara resmi mengumumkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Lapangan Tiananmen di Beijing. Peristiwa ini menandai akhir dari konflik internal yang berkepanjangan antara Partai Komunis dan Partai Nasionalis (Kuomintang), serta menjadi awal bagi perkembangan Tiongkok modern di bawah rezim komunis.
Sejak saat itu, 1 Oktober diperingati setiap tahun sebagai Hari Nasional. Pada awalnya, perayaannya dilakukan dengan cara yang sederhana, namun kini acara ini telah berkembang menjadi perayaan besar skala nasional yang bahkan menarik perhatian internasional, menampilkan kekuatan dan kemajuan Tiongkok dalam beragam sektor.
Tradisi dan Aktivitas Selama National Day
Upacara Bendera dan Parade Militer
Salah satu tradisi paling terkenal dari National Day adalah upacara pengibaran bendera nasional di Lapangan Tiananmen, Beijing. Setiap tahun, ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan momen yang penuh makna ini, di mana tentara yang mengenakan seragam lengkap mengibarkan bendera merah dengan lambang lima bintang secara khidmat. Upacara ini melambangkan cinta tanah air dan rasa bangga yang mendalam.
Selain itu, setiap lima atau sepuluh tahun, pemerintah Tiongkok sering kali mengadakan parade militer yang besar, yang menunjukkan kekuatan pertahanan negara. Dalam parade ini, ditampilkan pasukan bersenjata, kendaraan tempur, pesawat tempur, dan teknologi pertahanan terbaru. Ini menjadi saat unjuk kekuatan yang tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga publik internasional.
Pertunjukan Kembang Api dan Hiburan Rakyat
Setelah upacara resmi, malam hari biasanya dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api yang megah di berbagai kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Langit malam dihiasi dengan warna-warni yang mencerminkan semangat meriah dan nasionalisme.
Masyarakat juga menikmati beragam pertunjukan seni dan budaya seperti tarian tradisional, lagu-lagu patriotik, drama sejarah, dan pertunjukan akrobat. Stasiun televisi Tiongkok juga menayangkan konser spesial serta dokumenter yang menceritakan sejarah perjuangan bangsa.
Liburan Golden Week
Hari Nasional di Tiongkok juga menandai awal dari Golden Week, yaitu periode libur selama tujuh hari yang diberikan oleh pemerintah. Ini menjadi salah satu waktu libur terpanjang dalam setahun dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk perjalanan, pulang kampung, atau berwisata ke lokasi-lokasi populer dalam negeri.
Golden Week juga memberikan dampak signifikan pada sektor ekonomi dan pariwisata. Destinasi wisata, pusat belanja, dan restoran umumnya dipenuhi dengan pengunjung lokal, sementara penginapan dan tiket transportasi sering kali terjual habis jauh sebelum hari H.
Makna Nasionalisme dan Modernisasi
Hari Nasional bukan sekadar ajang liburan atau perayaan bagi rakyat, tetapi juga merupakan kesempatan penting untuk merenungkan identitas nasional, kebanggaan terhadap pencapaian bangsa, dan semangat untuk membangun masa depan. Pemerintah sering memanfaatkan momen ini untuk menonjolkan pencapaian dalam ekonomi, teknologi, infrastruktur, dan hubungan diplomatik global.
Sebagai negara dengan peningkatan ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok memanfaatkan Hari Nasional untuk menunjukkan citra yang modern, kokoh, dan terjamin. Bagi masyarakat Tiongkok, ini adalah saat untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan mengenang pengorbanan para leluhur yang telah berjuang untuk pendirian Republik Rakyat Tiongkok.