
Memahami “Going West” oleh Jackson Pollock
“Going West” (1934) adalah salah satu karya awal Jackson Pollock, seorang seniman yang terkenal dengan gaya ekspresionisme abstraknya yang revolusioner. Lukisan ini dibuat ketika Pollock masih awal dalam kariernya, menunjukkan perubahannya dari lukisan figuratif ke teknik lukis tetesan yang lebih terkenal yang akan ia lakukan kemudian.
Judul lukisan, “Going West,” memberi rasa gerak, perubahan, dan mungkin juga penjelajahan wilayah seni baru. Ini, dalam beberapa cara, adalah pendahulu karya Pollock yang kemudian akan penuh dengan energi dan abstraksi. Namun dalam karya awal ini, kamu masih bisa melihat pengaruh tema-tema tradisional sambil menunjukkan gaya yang lebih dinamis yang akhirnya akan diambil Pollock.
Gaya dan Susunan dari “Going West”
Tidak seperti karya abstrak Pollock yang lebih baru, “Going West” masih memiliki struktur dan bentuk yang jelas dan mudah dikenali. Tulisan ini menunjukkan pengaruh pelukis mural Meksiko, khususnya Diego Rivera, yang sangat dikagumi Pollock, serta gerakan modernis Amerika yang lebih luas. Lukisan ini terbuat dari garis dan bentuk yang tebal dan gelap yang menunjukkan sosok yang bergerak, dengan penekanan pada abstraksi geometris.
Karya seni ini menunjukkan gerakan maju, yang sesuai dengan judulnya. Komposisi ini terlihat menyampaikan ide tentang perjalanan, baik secara fisik maupun secara kiasan. Angka-angka terlihat samar dan saling berinteraksi, menciptakan rasa keterhubungan dan gerakan.
Karya kuas Pollock dalam “Going West” tidak secepat yang terlihat di lukisan tetesan nya yang kemudian, tapi ada energi dan kekuatan yang tersembunyi dalam karya itu. Garis tebal dan goresan kuat menunjukkan emosi mendalam yang kemudian akan jadi ciri khas karyanya dalam ekspresionisme abstrak.
Perkembangan Suara Seni Pollock
“Going West” adalah karya penting untuk memahami perkembangan awal Pollock sebagai seniman. Ini menunjukkan minatnya pada tema Amerika—gagasan tentang ekspansi ke barat dan pergerakan adalah bagian penting dari identitas Amerika. Pollock sedang mencoba menggabungkan perasaan dan pengalaman pribadinya dengan cerita yang lebih umum, yang kemudian akan menjadi penting dalam karya-karyanya selanjutnya.
Pada tahun 1947, Pollock mulai mengembangkan teknik tetes yang khas, yang akan mengubah arah seni modern selamanya. Dalam lukisan tetesnya, Pollock tidak lagi menggunakan bentuk-bentuk figuratif dan lebih menekankan pada fisik dari tindakan melukis itu sendiri. Namun, dalam “Going West,” jejak pengaruh seni sebelumnya dan gaya yang masih figuratif menunjukkan peralihan Pollock dari realisme ke abstraksi.
Warisan Pollock dan Dampak dari “Going West”
“Going West” mungkin tidak sepopuler karya-karya Pollock yang lain, seperti “No. “5, 1948” atau “Autumn Rhythm” tetap menjadi karya penting untuk memahami perkembangan awal gayanya. Lukisan ini memberikan pandangan tentang pikiran seniman sebelum dia membuat lukisan tetesan yang terkenal, menjadikannya bagian penting dari warisannya.
Perjalanan Pollock dari seni figuratif ke seni abstrak mencerminkan perkembangan seni Amerika modern di abad ke-20. Pendekatannya yang kreatif dalam melukis akan menginspirasi ekspresionis abstrak dan seniman dari berbagai aliran, menekankan kekuatan emosional dari warna, bentuk, dan spontanitas.
Kesimpulan
“Going West” adalah bagian penting dalam perkembangan seni Jackson Pollock. Karya ini adalah salah satu yang awal dibuatnya, menghubungkan lukisan figuratifnya dengan gaya ekspresionisme abstrak yang lebih terkenal di kemudian hari. Dengan tema gerakan, penjelajahan, dan perubahan, karya ini memberikan lapisan simbolisme yang kaya dan mencerminkan kekuatan budaya yang lebih besar yang terjadi di Amerika pada saat itu. Sementara Pollock akan membuat beberapa lukisan abstrak yang paling berpengaruh dalam sejarah, “Going West” memberikan wawasan berharga tentang pikiran seorang seniman yang berada di ambang perubahan.