
Festival Naki Sumo adalah sebuah perayaan yang sangat istimewa dan
memiliki makna mendalam yang diselenggarakan setiap tahun di Jepang. Festival ini menampilkan bayi-bayi yang ditantang untuk menangis di hadapan publik, dan acara ini menarik perhatian banyak orang berkat cara yang unik untuk merayakan tradisi Jepang. Selain menarik bagi warga lokal, acara ini juga menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia yang ingin menyaksikan fenomena yang jarang terjadi di tempat lain. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh mengenai asal-usul, makna, dan berbagai aktivitas menarik yang terdapat dalam Festival Naki Sumo.
Asal Usul Festival Naki Sumo
Sejarah dan Tradisi yang Sudah Ada Sejak Abad ke-17
Festival Naki Sumo berasal dari Jepang dan sudah ada sejak abad ke-17. Acara ini biasanya dilangsungkan di sejumlah kuil di seluruh Jepang, dengan Senso-ji Temple di Tokyo sebagai yang paling terkenal. Asal mula festival ini terkait dengan keyakinan masyarakat Jepang akan kekuatan bayi dalam membawa kebahagiaan dan kesehatan.
Di masa lalu, orang tua percaya bahwa tangisan bayi merupakan pertanda bahwa mereka akan tumbuh menjadi sehat dan kuat. Dalam tradisi Jepang, suara tangisan bayi dianggap membawa energi positif dan keberuntungan. Oleh karena itu, Festival Naki Sumo dilaksanakan untuk meminta kesehatan dan rezeki bagi bayi-bayi yang turut serta dalam acara ini.
Lebih jauh lagi, festival ini juga berfungsi sebagai cara untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa bayi-bayi tersebut mendapat perlindungan dan berkah dari para pegulat sumo yang berusaha membuat mereka menangis.
Kaitan dengan Budaya Sumo
Sumo, yang merupakan salah satu olahraga tradisional paling terkenal di Jepang, memiliki hubungan yang dekat dengan festival ini. Dalam Festival Naki Sumo, para pegulat sumo berperan sebagai “penantang” yang akan berhadapan dengan bayi dengan cara yang khas. Mereka berusaha membuat bayi menangis dengan berbagai cara lucu dan menghibur. Keunikan serta humor dalam festival ini menarik perhatian banyak orang dan sekaligus memberikan penghormatan kepada tradisi budaya sumo Jepang yang kaya.
Aktivitas dalam Festival Naki Sumo
Perlombaan Tangisan Bayi
Inti dari Festival Naki Sumo adalah kompetisi di antara bayi-bayi yang digendong oleh dua pegulat sumo. Setiap pegulat membawa seorang bayi di pangkuannya, dan tugas mereka adalah membuat bayi tersebut menangis terlebih dahulu. Para pegulat sumo menggunakan berbagai cara untuk memicu tangisan bayi, seperti melakukan ekspresi lucu, berteriak keras, atau bahkan mengenakan masker menyeramkan.
Bayi yang pertama kali menangis akan dianggap sebagai pemenang, dan kompetisi ini berlangsung dalam suasana yang hangat disertai tawa dari penonton yang hadir. Meskipun mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, di Jepang, acara ini memiliki makna simbolis yang sangat dalam dalam budaya mereka.
Kegiatan Keagamaan dan Berdoa untuk Kesehatan
Selain perlombaan tangisan, festival ini juga memiliki aspek spiritual. Festival Naki Sumo biasanya diadakan di kuil-kuil terkenal di Jepang, dan sebagian dari acara ini meliputi doa untuk para bayi yang berpartisipasi. Orang tua dan pengunjung akan berdoa agar bayi mereka tumbuh sehat, kuat, dan mendapatkan berkah dalam perjalanan hidup mereka.
Biasanya, orang tua membawa anak-anak mereka ke kuil untuk memohon masa depan yang cerah. Setelah pertandingan, para pegulat sumo dengan penuh kasih mengangkat bayi mereka, menunjukkan rasa hormat dan perlindungan terhadap generasi muda. Ada juga tradisi tertentu yang dilakukan setelah festival, termasuk memberikan berkah untuk bayi dan keluarganya.
Berbagai Upacara Budaya Lainnya
Selain perlombaan tangisan, festival ini juga meliputi beragam aktivitas budaya yang merayakan tradisi Jepang. Ini bisa meliputi pertunjukan musik tradisional, tarian, dan pameran seni Jepang lainnya. Banyak pengunjung datang untuk merasakan suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan, serta untuk menyaksikan kearifan lokal yang tercermin dalam festival ini.
Makna Sosial dan Budaya Festival Naki Sumo
Simbol Kesehatan dan Keberuntungan
Secara historis, Festival Naki Sumo memiliki arti yang sangat berarti bagi masyarakat Jepang. Tangisan dianggap sebagai indikator awal kehidupan yang energik dan berani. Oleh karena itu, festival ini bukan hanya sumber hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual dan simbolis yang mendalam. Suara tangisan bayi diyakini sebagai manifestasi kekuatan hidup yang besar, yang akan mendatangkan kesehatan, perlindungan, dan keberuntungan.
Festival ini juga merupakan kesempatan untuk mendoakan kesehatan fisik dan mental bayi-bayi yang ikut, serta simbol harapan bagi orang tua agar anak-anak mereka berkembang dengan baik.
Memperkenalkan Budaya Jepang kepada Dunia
Festival Naki Sumo bukan sekadar acara lokal, melainkan juga sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat global. Banyak wisatawan dari berbagai negara datang untuk menyaksikan festival ini secara langsung. Mereka tertarik pada keunikan dan keseruan festival ini, serta bagaimana acara ini menampilkan pertunjukan budaya tradisional dan nilai-nilai spiritual yang dalam. Ini adalah peluang bagi dunia untuk lebih memahami budaya Jepang yang kaya, melalui musik, seni, atau kuliner, serta festival-festival yang sangat berarti bagi masyarakat Jepang.
Menumbuhkan Kebersamaan dan Tertawa Bersama
Festival Naki Sumo juga berfungsi sebagai media untuk mempererat kebersamaan di antara keluarga, sahabat, dan pengunjung. Meskipun kompetisi ini terlihat menggelikan, sebenarnya mengumpulkan banyak orang dalam suasana ceria dan tawa. Semua orang berkumpul untuk menyaksikan bayi-bayi yang menggemaskan dan merasakan kebahagiaan sederhana dari suara tangisan tersebut. Keceriaan ini mengingatkan kita bahwa kehidupan adalah tentang merayakan kebahagiaan dan kebersamaan dengan orang-orang tercinta.