
Di Chili, terdapat tradisi yang unik dan mungkin terdengar aneh bagi
sebagian orang, yaitu bersantai di pemakaman. Tradisi ini, yang dikenal sebagai “Día de los Muertos” atau “Hari Orang Mati,” melibatkan kunjungan ke pemakaman oleh keluarga yang ingin mengenang serta merayakan kehidupan orang yang telah meninggal. Di sini, orang tidak hanya berziarah untuk menghormati yang telah tiada, tetapi juga berkumpul dan bersantai di sekitar makam. Artikel ini akan mengupas lebih jauh tentang makna dari tradisi ini, asal-usulnya, dan bagaimana orang Chili merayakannya.
Asal Usul Tradisi Bersantai di Pemakaman
Pengaruh Budaya Pribumi dan Spanyol
Tradisi bersantai di pemakaman di Chili memiliki akar yang kuat dalam kombinasi budaya pribumi dan Spanyol. Tradisi ini mulai berkembang sejak kedatangan penjajah Spanyol yang membawa pengaruh agama Katolik, yang mengajarkan pentingnya mengenang mereka yang telah meninggal. Namun, masyarakat pribumi Chili, seperti Mapuche, memiliki tradisi yang lebih animistik dan percaya bahwa orang yang telah meninggal tetap hidup dalam bentuk roh yang harus dihormati.
Kombinasi antara kepercayaan-kepercayaan ini melahirkan tradisi unik di Chili, di mana keluarga datang ke pemakaman bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk berkumpul, berbicara, dan merayakan kehidupan yang telah tiada. Tradisi ini sering kali melibatkan makanan, minuman, dan berbagi cerita untuk mengenang kenangan indah yang ditinggalkan oleh orang yang telah wafat.
Pengaruh Agama dan Kehidupan Sosial
Tradisi bersantai di pemakaman juga berhubungan dengan pengaruh agama Katolik, yang mengajarkan tentang pentingnya mengenang orang yang telah meninggal. Bagi umat Katolik, kehidupan setelah mati adalah bagian dari keabadian, dan setiap peringatan bagi yang telah tiada adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat. Namun, dalam budaya Chili, peringatan ini tidak hanya dilaksanakan dengan kesedihan, melainkan juga dengan kegembiraan dan perayaan.
Makna Tradisi Bersantai di Pemakaman
Menghormati Para Leluhur
Bersantai di pemakaman di Chili adalah cara bagi keluarga untuk menunjukkan rasa hormat dan menghargai kehidupan orang yang telah meninggal. Bagi banyak orang Chili, tradisi ini merupakan bentuk penghormatan yang mendalam kepada leluhur mereka. Mereka percaya bahwa orang yang telah meninggal tidak benar-benar pergi, tetapi tetap berada di sekitar mereka dalam bentuk roh yang layak dihormati dan dikenang.
Dengan berkumpul di pemakaman, keluarga tidak hanya mengenang
orang yang telah tiada, tetapi juga merayakan hidup mereka. Ini adalah momen untuk berbagi kenangan, berbicara tentang pencapaian orang yang telah meninggal, dan memperkuat ikatan keluarga. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk merenung dan mengingat pelajaran hidup yang diajarkan oleh orang yang telah tiada.
Merayakan Kehidupan, Bukan Hanya Berduka
Tradisi ini juga mencerminkan sikap positif orang Chili terhadap kehidupan dan kematian. Alih-alih merasakan kedalaman kesedihan atau hanya berfokus pada kehilangan, keluarga di Chili memilih untuk merayakan kehidupan orang yang telah tiada. Mereka mengadakan piknik, memasak makanan kesukaan almarhum, dan berbagi cerita lucu atau mengharukan yang terjadi sepanjang kehidupan orang tersebut. Ini adalah cara mereka mengingat orang yang telah meninggal dengan keceriaan, menunjukkan bahwa meskipun seseorang telah tiada, kenangannya tetap hidup.
Perasaan Keterhubungan dengan Alam dan Alam Semesta
Bagi banyak orang Chili, berkunjung dan bersantai di kuburan juga berfungsi sebagai cara untuk merasakan kedekatan dengan alam semesta dan roh-roh nenek moyang mereka. Kuburan tidak hanya dipandang sebagai tempat yang sarat dengan kenangan pilu, tetapi juga sebagai lokasi yang dipenuhi dengan energi hidup. Bagi masyarakat Chili, ini merupakan kesempatan untuk merenungkan, merasakan keterhubungan dengan alam semesta, dan berdoa untuk kesehatan serta kesejahteraan diri mereka sendiri dan keluarga.
Cara Merayakan Tradisi Bersantai di Kuburan
Perayaan dengan Makanan dan Minuman
Saat merayakan “Día de los Muertos” atau tradisi serupa lainnya di Chili, keluarga biasanya membawa makanan dan minuman ke kuburan. Ini termasuk makanan favorit almarhum, kue-kue tradisional, dan minuman khas yang bisa dinikmati bersama-sama. Keluarga akan duduk di sekitar makam sambil menikmati hidangan ini, berbincang satu sama lain, dan membagikan kenangan indah tentang orang yang telah meninggal.
Berbicara dan Berdoa
Selain makan dan minum, banyak keluarga juga menghabiskan waktu untuk berdoa atau berbicara tentang orang yang telah meninggal. Doa ini dapat berupa permohonan untuk kedamaian bagi jiwa orang yang telah meninggal atau harapan agar mereka bisa beristirahat dengan tenang. Terkadang, ini juga melibatkan upacara kecil di kuburan, di mana keluarga mempersembahkan bunga, lilin, atau barang-barang lainnya sebagai penghormatan.
Menghiasi Makam
Sebagai bagian dari perayaan, banyak keluarga yang menghias makam dengan bunga-bunga cerah dan dekorasi lainnya. Ini adalah cara mereka memberikan sentuhan pribadi dan menciptakan suasana yang berwarna di kuburan. Dekorasi ini tidak hanya memperindah estetika tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga mencerminkan sikap yang penuh rasa syukur dan optimisme terhadap kehidupan.